Selasa, 01 Mei 2012

“Lepaskan kulit beruang itu”

“Lepaskan kulit beruang itu”
“Aku sudah lepaskan, tapi kulit ini tak mau melepaskanku”

Rumi menegaskan bahwa sekali cinta Tuhan telah merengkuhmu, cinta itu tak akan melepaskanmu! Hasrat kita pada Tuhan, tulis Rumi, terkipasi oleh cinta-Nya. Daya tarik-Nyalah yang menarik semua musafir di sepanjang jalan. Apakah debu beterbanagn tanpa angin? Apakah sebuah kapal mengambang tanpa sebuah Samudera? Di tempat lain Rumi memberi tahu kita tentang seseorang yang bertanya pada Tuhan: “Cinta itu apa?” Tuhan menjawab: “Kau akan ketahui bila kau tersesat dalam diri-Ku”. Kita mungkin mengira bahwa kita sudah menggenggam kulit bulu itu, tapi pada kenyataannya kulit bulu itulah yang menggenggam kita. Seorang kekasih tak pernah mencari tanpa dicari oleh kekasihnya.
KETIKA CINTA TUHAN TUMBUH DIHATIMU, tulis Rumi, TAK DIRAGUKAN LAGI TUHAN MENCINTAIMU...
Saat orang-orang yang haus mencari air, air itupun mencari orang-orang yang kehausan.

Cinta Tuhan membuka pintu dan menyingkirkan segala rintangan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar